1. MACAM - MACAM BAHAN KAIN
Kain Flanel
Flanel adalah
salah satu jenis kain, yaitu kain wol yang ditenun halus dan mudah
lepas meskipun mudah melekat. Ada yang beranggapan flanel disebut juga
dengan felt. Saai ono flanel banyak digunakan untuk membuat kerajinan
tangan atau handicraft, antara lain gantungan kunci, gantungan hp,
boneka, dsb. Flanel memiliki warna bermacam-macam dan sangat lembut
serta aman bagi anak-anak. Kain flanel mudah untuk dicuci dan
dibersihkan. Cukup rendam sebentar dalam detergen dan atau pewangi,
kucek sedikit (tidak perlu disikat) dan bilas hingga bersih, kemudian
jemur atau angin-anginkan hingga kering.
Kain Rasfur
Bahan
Rasfur, yaitu bahan dengan ciri berbulu panjang, seperti gambar
disamping harga bahan jenis ini relatif lebih mahal dari jenis bahan
bahan lainnya. Semakin panjang bulunya semakin mahal harganya. Umumnya
berwarna lembut.
Kain Velboa
Velboa
berbulu pendek, seperti gambar di samping Bahan ini relatif lebih
murah. Paling banyak digunakan untuk boneka-boneka umum. Pilihan warna
juga relatif banyak. Ada bahan yang sejenis velboa, yaituYelvo.
Sama-sama berbulu pendek tapi ketika diraba terasa lebih halus, lebih
lembut di tangan. Yelvo adalah bahan impor, harganya relatif lebih
mahal. Bahannya juga lebih flexible sehingga lebih susah jahit
Kain Nylex
Diantara
material bahan yang digunakan untuk pembuatan boneka, bahan nylex
merupakan bahan yang paling murah. Namun, bahan ini cenderung lebih
tipis dan mempunyai permukaan yang kasar. Soal pilihan warna, nylex
mempunyai banyak pilihan warna. Bahan nylex biasnya dipakai pada
boneka-boneka yang berbentuk manusia seperti boneka upin-ipin, dora,
popeye, dan lain lain. 2. AKSESORIS
Bahan –bahan berupa manik-manik dan kancing sering digunakan sebagai hiasan boneka. Walaupun terlihat sederhana namun, kehadiran aksesoris dapat menambah nilai dan keindahan boneka serta memperjelas bentuk boneka. (pita dan bahan cotton yang dijahit berupa baju)
Proses Pembuatan
Setelah mengenal semua material bahan yang digunakan untuk pembuatan boneka, marilah sejenak kita menengok proses pembuatannya.
Ada beberapa proses yang harus dilakukan sebelum akhirnya boneka menjadi bentuk yang menarik. Proses yang harus dilalui antara lain :
Pembuatan Pola
Sama seperti membuat rancangan pakaian, dalam pembuatan boneka tahap awalnya adalah pembuatan pola. Tiap satu pola nantinya akan diproduksi secara massal. Bentuk dan ukurannya biasanya di sesuaikan dengan permintaan pasar atau permintaan konsumen. Pengerjaan pembuatan pola ini dilakukan di atas sebuah kertas dengan perlengkapan seperti penggaris, pensil, penghapus dan pulpen.
Pembentukan Prototype
Setelah pola selesai dikerjakan langkah selanjutnya adalah memindahkan pola tersebut kedalam sebuah prototype. Prototype adalah contoh produk yang akan dipasarkan namun di sini bentuk dan desain produk belum tetap (fix). Walaupun ukuran di pola sudah Prototype ini dapat berubah berkali-kali sampai sesuai dengan bentuk yang diinginkan si pemesan.
Pembentukan MAL (Moulding)
Mal yang satu ini bukan pusat perbelanjaan yang sering sahabat toserba datangin. Mal disini adalah cetakan yakni contoh produk yang telah jadi dan siap untuk diproduksi secara massal. Ukuran dan bentuk dalam mal ini tak boleh di ubah-ubah lagi.
Proses Penjahitan Pola
Langkah selanjutnya adalah proses penjahitan pola. Disini Mal berupa potongan-potongan boneka akan disatukan dan siap untuk dijahit. Penjahitan dilakukan dengan mesin jahit listrik alasannya agar produk yang dihasilkan lebih maksimal.
Pengisian Dacron
Dalam proses penjahitan tidak semua bagian boneka dijahit. Hal itu dikarenakan nantinya boneka akan dimasukkan isi dalam. Isi Dalam yang sering dipergunakan adalah kapas dan silicon. Pengisian pun tidak dilakukan sampai padat namun secukupnya tanpa harus mengurangi keindahan bentuk boneka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar